Alundra Rom Deutsch Download Chrome 3,5/5 8260reviews
Alundra Rom Deutsch Download Chrome

List x Pcgame(Pc Ps3 Psp Nds)04. (Link Download ) 1. Winrar (untuk. 4 Ultimate Omelette Chris Sawyer's Locomotion Chrome 1 1 1 1 1 1 1.The Quest for Gravity 1.

Welcome To Doperoms Doperoms.com is an interactive archive of retro video games. This site allows you to play backups of your old video games on your computer or mobile device! Emulation is nothing new and has been around for decades. If you want to learn more about emulation simply read on. New to emulation?

Are programs that allow you to play outdated video games such as Super Nintendo or Atari on new hardware such as a computer, mobile phone, or even Nintendo NES on Gameboy Advance. These games are known as ROMs short for Read-Only-Memory. They are software copies of cartridges or CDs such as the Sega Genesis cartridge or the Sony Playstation CD. To get started, you will first need to decide which system you want to play. Let's pick the old 8-bit Nintendo for example. You will need to head over to the page, and download an emulator for your operating system. One of our old favorites is NESticle.

Download this file to your computer, and extract(unzip) all of the programs files. Next, head over to the page and pick out your favorite Nintendo game (that you own). Download that to your NESticle directory.

The rest is pretty simple. Just run the NESticle(or whichever emulator you chose) program, and choose 'Load ROM' or 'Open ROM' from the File menu.

Pick the ROM you wish to play and open it. You are now playing a ROM on your computer!

From there you can modify your emulator a bit, and assign different keys to the buttons, setup a controller, or even play online against your friends. If you are still having trouble getting everything to work, head over to the pages for more help. Please note that you must own the original game cartridge or cd and you also must own the system or console you are emulating. These games are not free and are here for educational and backup purposes only.

If you do not own any of the games here then go out right now and buy more video games! Advanced Users Already mastered emulation?

Want to start collecting games? Want to learn advanced features that emulation has to offer?

The first cool thing about emulation is translations. Since certain games were only produced in Japan and not USA, or vice versa, people have actually modified these games to be playable in a different language. So that long lost Mario 2 or Final Fantasy game can now be enjoyable in your language provided someone has translated it to your language. Another nice feature about emulators is the save state ability.

Which allows you to save your spot at unlimited points in the game. No more need to wait for a save point! If you are tired of having to play through the whole level just to get killed by the boss again, simply save your 'state' right before you fight the boss, and you can instantly reload it and try again. People have even saved very important spots in popular games, and distributed them to the emulation community. So, if you're just plain lazy (or bored), you can go right to the level 9 bowser courtesy of some random kid by downloading a saved state.

Want to modify your ROMs? You can make mario into a leprechaun, luigi look gangster, or princess have a green dress with a simple sprite editor. On the page, we also offer GoodXXX tools for rom-collectors, along with anything else you might need to enhance your emulation experience.. Other Information We here at Dope ROMs try to provide the true emulation experience, and help you with every step along the way.

If there's something in the site you find difficult to use or just plain ugly, feel free to about it. We appreciate all comments, questions, and concerns, and will do our best to get back to you in a timely manner. If you are skilled with webpage design, coding, want to post news, or just have a ton of ROMs that we don't have, we would be glad to let you contribute. Hit us up, and let's keep the scene alive. Inside DopeRoms What good would a rom site be if we didn't inform you of the changes we make?

Well rest assured we do update this site frequently and to prove it check out the and the pages. They are updated often and provide insight to new features and bug fix's. Emulation News Newest Roms - - - - - - Copyright DopeROMS.com 2018 All Rights Reserved Content Copyright Respective Owners Server 2 Compression: Gzip Cache: On Database: On 11 Queries Used 0.04231 Seconds.

Kitab Kuning adalah istilah untuk kitab literatur dan referensi Islam dalam meliputi berbagai bidang studi Islam seperti Quran, Tafsir, Ilmu Tafsir, Hadits, Ilmu Hadits, Fiqih, Ushul Fiqih, Kaidah Fiqih, Tauhid, Ilmu Kalam, Nahwu dan Sharaf atau ilmu lughah termasuk Ma’ani Bayan Badi’ dan Ilmu Mantik, Tarikh atau sejarah Islam, Tasawuf, Tarekat, dan Akhlak, dan ilmu-ilmu apapun yang ditulis dalam Bahasa Arab oleh para ulama dan intelektual muslim klasik. CATATAN: Kitab kuning yang dikaji secara reguler di Pondok Pesantren Al-Khoirot. UPDATE 7 April 2016: Link download kitab kuning yang error dan tidak bisa diakses sudah diperbaiki. Silahkan dicoba lagi.

DAFTAR ISI • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • APA ITU KITAB KUNING Disebut Kitab Kuning karena dulunya kitab-kitab tersebut dicetak pada kertas berwarna kuning. Baik cetakan dalam negeri atau cetakan luar negeri (Beirut).

Walaupun saat ini sebagian besar sudah dicetak pada kertas berwarna putih, namun nama kitab kuning tetap dipakai dan lebih populer daripada sebutan lain. Bahkan, kitab versi digital pun tetap disebut kitab kuning. Istilah lain dari Kitab Kuning adalah kitab gundul atau kitab klasik. Di negara Arab, kitab kuning disebut dengan Kitab Turats (Turos). Pada perkembangannya, kitab kuning tidak hanya terbatas pada kitab-kitab yang ditulis oleh ulama klasik yang hidup di abad pertengahan, tapi juga mencakup pada kitab-kitab yang ditulis oleh ulama kontemporer yang meliputi bidang studi keislaman (Islamic Studies).

Perlu juga dicatat, bahwa kitab kuning dikaji secara mendalam hanya di Pondok Pesantren yang bersistem salaf. Sedangkan di pesantren yang bersistem modern, seperti Gontor dan semacamnya, kitab kuning tidak dipelajari secara detail atau bahkan tidak dikaji sama sekali.

Itulah antara lain yang akan membedakan hasil keluaran pesantren salaf dan modern. Lulusan pesantren salaf lebih mahir dan menguasai kitab kuning dan mumpuni di bidang hukum syariah (fiqih Islam, tafsir, dan hadits) sedangkan keluaran pesantren modern umumnya hanya bisa berbicara. Dengan kata lain, kalau pesantren salaf lebih menekankan pada kemampuan bahasa Arab tulis (writing) dan baca (reading), maka pondok modern lebih menekankan pada kemampuan bahasa Arab bicara (speaking).

Idealnya, sebuah pesantren mengombinasikan sistem yang ada di pesantren salaf dan modern. Sehingga santri mampu berbicara bahasa Arab dengan lancar dan memiliki wawasan keilmuan Islam yang mendalam. DOWNLOAD KITAB KUNING TERJEMAH INDONESIA Dengan tibanya era digital, maka semua didigitalkan (digitalised) termasuk kitab kuning. Kitab kuning digital bisa saja dalam dengan cara ditulis kembali secara manual dalam format MS Word (doc, docx), dan pdf. Bisa juga dalam dengan cara discan dalam format pdf atau djvu.

Anda dapat mendownload kitab-kitab kuning digital tersebut di sini secara gratis tanpa perlu ijin. Semoga bermanfaat. Berikut terjemahan kitab-kitab yang biasa dikaji di pesantren salaf meliputi berbagai bidang studi seperti fikih, tasawuf, akhlak, tafsir, hadits, tarikh, dan lain-lain.

Kitab dibagi menjadi dua jenis yaitu kitab dasar dan tingkat lanjut. Untuk membuka dan membaca berkas DJVU dan CHM panduannya TERJEMAH KITAB KUNING DASAR DAN MENENGAH Kitab kuning dasar adalah kitab yang biasa dikaji untuk santri pesantren salaf tingkat dasar yaitu atau tingkat I’dad, Ula dan Wustho. Quran, Tafsir, Ilmu Tafsir – – – – – – – Hadits dan Ilmu Hadits – – – Tasawuf dan Akhlak – – – – – – Fiqih – – – (Arabnya tanpa harkat) – – – – – Gramatika Bahasa Arab – – – – – – (Arab) – (Listen MP3 Online) – Aqidah – – – – – – – – – – Sejarah – – – Biografi Ulama – – TERJEMAH KITAB TINGKAT LANJUT (ADVANCED) Berikut kitab-kitab kuning tingkat lanjut (mabsutot, mutowwalat) yang dapat didownload. Format berkas adalah pdf dan djvu. TERJEMAH TAFSIR IBNU KATSIR Berdasarkan Jilid Kitab (Lengkap) – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – Berdasarkan Juz Al-Quran (Tidak lengkap) – – – – – – – – – – – – – TERJEMAH KITAB SAHIH BUKHARI (PDF) – – – – – – – TERJEMAH KITAB SAHIH MUSLIM (DJVU) Nama kitab: Terjemah Sahih Muslim Jilid: 6 (lengkap) Penyusun: Imam Muslim Penerjemah: Fachruddin HS Penerbit: Bulan Bintang Jakarta Format file: Djvu – – – – – – Kitab Al-Umm Imam Syafi’i Terjemah Al-Umm ini ada dua versi. Versi lengkap dan versi ringkasan.

Terjemah lengkap dialihkan ke dalam format digital langsung dari versi cetaknya dengan scanning. Terjemah versi lengkap Nama: Al-Umm Kitab Induk Karangan: Al-Imam Asy-Syafi’i Terjamahan: Prof. Ismail Yakub, Sh., MA. Penerbit: Victory Agence, Kuala Lumpur, Malaysia Terjemah versi Ringkasan Judul: Ringkasan Kitab Al-Umm Penerjemah: Husain Abdul Hamid Abu Nashir Nail – – – Versi Lengkap (tidak tersedia) – – – – – – – Kitab Al-Umm Jilid 10 (tidak tersedia) – 2. Terjemah Kitab Fathul Bari Ibnu Hajar Al-Asqolani Format file: (a) Jilid 1, 2 dan 3 format PDF; (b) Jilid 4, 5, 6, 7, dan 8 format DJVU. – – – – – – – – TERJEMAH RIYADUSH SHOLIHIN IMAM NAWAWI – – TERJEMAH KITAB FATHUL QORIB Terjemah Makna Jawa Gandul (Utawi Iku) – Terjemah Bahasa Indonesia – – TERJEMAH KITAB FATHUL MUIN Nama kitab: Terjemah Fathul Muin Jilid: 12 jilid (tamat) Penyusun: Al-Malibari Bidang Studi: Fiqih Penerjemah: Abul Hiyadh Penerbit: Al-Hidayah Surabaya Format file: Djvu – – – – – – – – – –: – – 3. Terjemah Fiqih Sirah oleh Said Ramadan Al-Buti – Terjemah Kitab-kitab karya Syekh Yusuf Qardhawi – – – – BUKU TENTANG WAHABI SALAFI – – – – – – – – DOWNLOAD KITAB DALAM BAHASA ARAB Berikut kitab-kitab kuning (klasik, turosiyah) dalam bahasa Arab.

Format berkas kitab kuning digital di bawah ini adalah pdf, djvu atau ms word (doc, docx) AL-QURAN ILMU AL-QURAN – – – – – TAFSIR – – – – – – – – ILMU TAFSIR – HADITS • • • • • • • • • • • SYARAH KITAB HADITS – (13 jilid) – (25 jilid) – (10 jilid) – (18 jilid) – (10 jilid) – (5 jilid) – – (4 jilid) – (dua jilid) – (7 jilid) – (4 jilid) – – (17 jilid) – (6 jilid) ILMU HADITS FIQIH KITAB UTAMA MADZHAB SYAFI’I • Al-Imla Syafi’i • • • • • • Al-Basith Ghazali • • • • • • • • • • • • • • • • KITAB KARYA SYEIKH DR. WAHBAH ZUHAILI Wahbah Zuhaili adalah ulama kontemporer ahli fiqih yang sangat produktif. Ia dijuluki “Imam Nawawi Abad ini”. Berikut sebagian karya-karyanya: 1.

AL-FIQHUL ISLAMI WA ADILLATUHU KARYA WAHBAH ZUHAILI (8 JILID) – – – – – – – – 2. AL-MAUSUAH AL-FIQHIYAH WAL QADHAYA AL-MUASHIRAH (14 JILID) – – – – – – – – – – – – – – 3. AL-MU’TAMAD FIL fIQHI AL-SYAFI’I (6 JILID) – – – – – – – USHUL FIQIH • AKIDAH AHLUSSUNNAH • • • • LUGHAH (NAHWU & SHARAF) Kebanyakan link di bawah untuk versi online.

Bukan download. • • • • • • • TARIKH – BIOGRAFI – SEJARAH – – –. – – – oleh Ibnu Katsir Tahdzibul Asma wal Lughot Imam Nawawi – – – – – TASAWUF AKHLAK • • ALAM GHAIB • • (Tafsir Mimpi) • (Tafsir Mimpi) JIHAD – Jihad wa Al-Qital by Dr. Khair Haikal: WAHABI Wahabi Salafi adalah suatu gerakan radikal yang didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahab seorang ulama asal Arab Saudi. Ajarannya banyak menginspirasi para teroris termasuk ISIS dan Al-Qaidah.

Walaupun tidak semua pengikut Wahabi adalah teroris, namun dapat dikatakan pelaku teroris umumnya adalah pegiat Wahabi dan termotivasi oleh doktrin dan idelogi takfiri Wahabi. Itulah sebabnya, Al-Shawi, yang hidup sezaman dengan Muhammad bin Abdul Wahab, dalam Tafsir Al-Shawi, hlm. 5/78, dalam menafsiri QS Fathir:8, menyebut Wahabisme sebagai kaum Khawarij zaman ini. Al-Shawi berkata: و قيل: هذه الأية نزلت في الخوارج الذين يحرفون تأويل الكتاب و السنة, و يستحلون بذلك دماء المسلمين و أموالهم, لما هو مشاهد الأن فى نظائرهم و هم فرقة بأرض الحجاز يقال لهم الوهابية يحسبون أنهم على شيئ Artinya: Menurut suatu pendapat ayat ini diturunkan pada kaum Khawarij, yaitu golongan orang-orang yang suka mentahrif (merubah) Al-Qur’an dan Hadits Nabi.

Dengan demikian, mereka menghalalkan darah dan harta kaum muslimin. Hal itu bisa dibuktikan, karena adanya suatu kesaksian pada bangsa mereka saat ini. Mereka adalah golongan orang-orang yang berasal dari tanah Hijaz (sekarang Saudi). Golongan tersebut dinamakan “Wahabiyyah”. Mereka mengira bahwa mereka berkuasa atas sesuatu.) Hasil scan kitab, Baca juga: – – BUKU DAN KITAB TENTANG WAHABI KARYA ULAMA WAHABI Berikut daftar beberapa kitab (bahasa Arab) dan buku (bahasa Indonesia) terkait dengan Wahabi. Baik yang pro maupun yang kontra.

• Kitab at Tauhid Ibnu Abdil Wahab • Kashf as-Syubhat Ibnu Abdil Wahab BUKU DAN KITAB KONTRA WAHABI KARYA ULAMA AHLUSSUNNAH Daftar buku dan kitab yang kirits terhadap Wahabi Salafi yang ditulis oleh para ulama Ahlussunah Wal Jamaah dalamm Bahasa Indonesia dan Arab (format pdf). Bahasa Indonesia – – – – – – – – – Bahasa Arab – – – – – – – – – – MAKTABAH SYAMILAH Digitalisasi Kitab Kuning pertama kali dilakukan oleh Maktabah Syamilah. Oleh karena itu, umat Islam, khususnya kalangan santri, harus berterima kasih pada siapapun yang memprakarsai proyek digitalisasi kitab kuning ini. Namun demikian, kalangan Ahlussunnah harus tetap berhati-hati dengan kitab-kitab digital yang berasal dari Maktabah Syamilah karena konon sosok yang berada di balik proyek ini adalah aktivis atau simpatisan gerakan Wahabi. Software ini pada mulanya diterbitkan oleh jaringan dakwah Salafi Wahabi (Sawah) di dunia Maya, yaitu “www.shamela.ws” dan “ www.almeshkat.com.” Sebenarnya tidak ada masalah apakah Maktabah Syamilah itu diinisiasi oleh aktivis Wahabi atau bukan sepanjang tidak ada pengrusakan atau perubahan dalam konten atau isi kitab tersebut. Yang menjadi problem adalah ada sebagian dari kandungan kitab yang dirubah oleh mereka, khususnya yang isinya tidak sesuai dengan akidah Wahabyah. Beberapa fakta yang pernah diteliti: PERUBAHAN, PENGHAPUSAN DAN PEMALSUAN ISI KITAB OLEH WAHABI Penting: Ash-Shawi wafat tahun 1214 Hijriah, sedangkan Ibnu Abdil Wahhab wafat pada 1206 hijriah / 1793 Masehi.

Dalam Tafsir Ash-Shawi (Showi) ‘ala Tafsir Al-Jalalain (تفسير الصاوي) karya Syaikh Ahmad bin Muhammad Ash-Shawi al-Maliki (wafat 1214 H) tafsir QS Fathir ayat 8 yang sudah dipalsukan dan dihapus oleh Wahabi Salafi antara lain adalah cetakan “Darul Fikr” tahun 1993 jilid 3 halaman 397 tertulis: و قيل: هذه الأية نزلت في الخوارج الذين يحرفون تأويل الكتاب و السنة, و يستحلون بذلك دماء المسلمين و أموالهم, لما هو مشاهد الأن فى نظائرهم. يحسبون أنهم على شيئ (Artinya: Artinya: Dikatakan: Ayat ini diturunkan terkait kaum Khawarij yang merubah takwil kitab dan sunnah. Dengan itu mereka menghalalkan darah dan harta umat Islam. Hal itu bisa dibuktikan, karena adanya suatu kesaksian pada bangsa mereka saat ini __ bagian yang dihapus di sini ___ Mereka mengira bahwa mereka berkuasa atas sesuatu.) Wahabi menghapus kalimat: و هم فرقة بأرض الحجاز يقال لهم الوهابية (Artinya: Mereka adalah golongan orang-orang yang berasal dari tanah Hijaz (sekarang Saudi).

Golongan tersebut dinamakan “Wahabiyyah”) Scan gambar teks kitab Shawi Palsu yang dihapus sebagian isinya: Diterbitkan oleh Dar al Kutub al Ilmiyyah; Terjemah tulisan yang ditnadai warna merah sbb: “Menurut satu pendapat; ayat ini turun tentang kaum Khawarij yang telah merusak takwil al-Qur’an dan Sunnah, yang untuk tujuan itu mereka menghalalkan darah orang-orang Islam dan harta-hata mereka. Kenyataan ini sebagaimana terbukti di masa sekarang, sebuah kelompok yang sama persis dengan kaum Khawarij tersebut; mereka adalah kelompok yang berada di negeri Hijaz, mereka dinamakan dengan kelompok Wahhabiyyah, mereka menganggap diri mereka di atas kebenaran, padahal sesungguhnya mereka adalah orang-orang pendusta.

Mereka telah dijerumuskan oleh setan, hingga setan itu telah menjadikan mereka lupa dari mengingat Allah. Mereka itu adalah golongan setan, dan sesungguhnya golongan setan adalah golongan yang merugi, kita minta kepada Allah semoga Allah menghancurkan mereka”. Beberapa ebook ini merupakan file yang kami dapati beberapa situs Islami. Dalam menyajikan ebook-ebook ini, kami juga menyertakan ebook yang berbahasa arab agar bisa sama-sama di download. Adapun untuk membuka file-file ebook yang ada bisa menggunakan software berikut: • Membuka format. Pdf dengan Adobe Reader [].

• Membuka format.djvu dengan WinDJView []. • Membuka format.rar dengan WinRar []. • Membuka format.bok dengan EShamelaa [.

• Membuka format.chm dengan (langsung di buka aja) • Membuka format.exe dengan (langsung di buka saja). ASHHABUR RO'YI PRESS 1. KUMPULAN BAHTSUL MASAAIL 2. ASH-SHALAH ‘ALAA MADZHIBIL ARBA’AH, karya Syaikh Abdul Qadir Ar Rahbawi. Sebuah kitab yang mampu mengurai beberapa perbedaan shalat 4 madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali). SAFINATUN NAJAA fiy Ushul al-Diin wa al-Fiqh ‘alaa Madzhab Imam asy-Syafi’i, karya ulama madzhab Syafi’iyyah yakni Syaikh al-‘Alim al-Fadlil Salim bin Samir al-Hadlrami. Merupakan kitab fiqh dasar yang masyhur yang diperuntukkan bagi pemula dan kitab ini tersebar hingga ke lini paling bawah.

TAHLILAN MENURUT MADZHAB IMAM SYAFI'I, disusun oleh ' Ashhabur Ro'Yi Press', yang mana didalamnya mengurai tentang amaliyah-amaliyah yang ada dialam tahlilan seperti shadaqah atas nama mayyit, membaca al-Qur'an untuk mayyit hingga permasalah diantara pendapat-pendapat ulama, termasuk dari ulama kalangan Wahhabiyah. KIMIA KEBAHAGIAN (KIMIYA-U AL SA'ADAH), dikarang oleh Imam Ghazali. Ebook ini mengajak kita untuk lebih mengenal hakikat diri kita, Allah Ta'alaa, alam dunia, akhirat hingga bagaimana memenejemen cinta kepada Allah. K UMPULAN ARTIKEL DINIYYAH NU ONLINE. Ebook ini berisi tentang artikel-artikel yang ada di Situs Resmi PBNU: terkait masalah ubudiyyah, syariah, khutbah, tokoh hingga humor. S ERI RISALAH-RISALAH DINIYYAH: merupakan ebook-ebook dalam format CHM yang berisi tentang risalah-risalah keagamaan.

Dikompilan oleh 'AR Press'. •: Risalah Amaliyah Nahdliyah - Tiga Lembaga NU Malang •: 77 Cabang Iman dan Perinciannya - Syaikh Nawawi •: Ahlus Sunnah wal Jama'ah dan Ijtihad •: Ayat Mutasyabihat dan Kritik Terhadap Peringkatnya •: Dialektika Gaya Bahasa Al-Qur'an •: Eksistensi Ruh Dalam Tinjauan Ulama Islam •: Hadits Kontradiktif dan Solusinya •: Riwayat Perjuangan Jam'iyyah Nahdlatul Ulama' •: Tanya Jawab Bersama KH. Bisri Musthofa •: Mutiara Hikmah Buya Yahya 8. FIQHUL AKBAR, karya Imam Abu Hanifah (150 H) 9. FIQHUL AKBAR, karya Imam al-Syafi'i (204 H).

Selain Imam Abu Hanifah, Imam Asy-Syafi'i pun memiliki kitab yang berjudul sama yakni Fiqhul Akbar. HAULAL IHTIFAL BIDZIKRI MAULIDIN NABAWI ASY-SYARIF, karya Al-'Allamah As-Sayyid Muhammad bin 'Alawi Al Maliki Al Hasani.

Kitab ulama Malikiyyah yang memaparkan dengan gamblang tentang dalil-dalil kebolehan merayakan Maulid Nabi al-Syarif. NASEHAT INDAH ADZ-DZAHABI KEPADA IBNU TAIMIYYAH. Risalah seorang murid yang berusaha menasehati gurunya dengan tetap menjaga rasat hormat kepada sang guru.

AD-DURARUS SANIYYAH FIY BAYAANIL MAQALAATI AS-SUNNIYYAH.Ebook ini merupakan kumpulan artikel-artikel yang di tulis oleh H. Kholilurrahman Abu Fateh, Lc. MA, yang di kompilasi ulang dari ebook ' dengan beberapa penambahan artikel-artikel lainnya. DAF'U SYUBAH AT-TASYBIH BI-AKAFF AT-TANZIH. Kitab bidang aqidah karya pembesar Hanabilah (Ulama Madzhab Hanbali) yang bernama al-Imam al-Hafidz Abul Faraj Abdirrahman bin al-Jauzi al-Hanbali. EBOOK DARI REKAN 'AR PRESS' 1. RISALAH FIQH WANITA: disusun oleh Tim Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah [KTB] yakni sebuah group fb yang di terdiri dari beberapa santri dan para simpatisan. MENYINGKAP TIPU DAYA DAN FITNAH KEJI FATWA SALAFY WAHHABI, diterbitkan oleh Majelis Ta'lim dan Rubath Darul Mukhtar (Berisi tentang penjelasan tentang bid'ah, bukti-bukti kekejian fitnah yang di lontarkan oleh kalangan 'salafy' hingga pelurusahan hal-hal yag telah di salah pahami.

’UQUD AL-LUJAIN FIY BAYAANI HUQUQ AL-ZAUJAIN, karya Syaikh Muhammad Nawawi bin 'Umar al-Jawi al-Bantani al-Syafi'i. Dalam kitab ini beliau rohimahulloh mengulas hak dan kewajiban suami istri dalam membina rumah tangga. Berikut pokok bahasan kitab 'Uqud al-Lujain: hak-hak seorang istri (kewajiban suami, hak-hak suami (kewajiban istri), keutamaan sholat di rumah bagi wanita, larangan melihat lawan jenis yang bukan mahrom dan kepribadian sebagian perempuan 4. KASYFUL ASTAAR, karangan Al Fadlil Al 'Allamah Muhammad Nur Al Bughis.

Kitab menguraikan berbagai pemasalahan terkait dengan kegiatan tahlilan dengan berdasarkan hadits-hadits Nabi dan komentar ulama. ALLAH ADA TANPA TEMPAT, dikarang oleh H.

Kholilurrohman Abu Fateh, Lc, MA. Ebook ini sanga tuntuk dibaca bagus guna membendung aqidah tasybih (penyerupaan Allah dengan makhluk) yang akhir-akhir ini mulai gencar dipropagandakan beberapa kalangan. Dalam ebook ini juga disertakan komentar para imam madzhab baik dari salaf maupun khalaf, baik dari fuhaqa hingga ahli hadits serta beberapa bantahan.

KOMPILASI ARTIKEL 'ISLAM DENGAN SUNNAH DAN BID'AH HASANAH',merupakan sebuah ebook yang diterbitkan oleh sebuah group fb bernama 'Islam dengan Sunnah dan Bid'ah Hasanah' yang didalamnya berisi tentang artikel-artikel yang di kompilasi dan di tulis oleh beberapa adminnya. DALIL-DALIL AMALIYAH WARGA NAHDLIYIN, disusun oleh al-Ustadz Imam an-Nawawi. Ebook mengupas tuntas seluruh amalan yang selama ini masyhur dilingkungan warga Nahdliyin baik terkait tahlilan, maulidan dan lain sebagainya.

RIWAYAT IMAM 'ALI KARRAMALLAH WAJHAH. Ebook berisi biografi dan riwayat Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib yang di kompilasi dari situs oleh al-Ustadz Luqman Firmansyah. TANYA JAWAB BERSAMA KH. BISHRI MUSTHAFA. Dikompilasi oleh al-Ustadz Luqman Firmansyah. Tanya jawab ini meliputi tentang madzhab Syafi'i, adzan Jum'at dua kali, shalat Tarawih, Tahlilan, bid'ah, talqin mayyit hingga hukum membaca manaqib. Juga disertai dengan biografi KH.

Bishri Musthafa. RISALATUL MAHIDL; Mengurai problematika darah wanita yakni tentang haidl, nifas dan istihadlah. Dikarang oleh Ahmad Syadzirin Amin.

Buku ini sangat penting bagi wanita supaya mengerti mengenai permasalahan yang ada pada diri mereka. KUMPULAN EBOOK LAINNYA 1. TAFSIR AL-JALALAIN, karya ulama madzhab Syafi’iyyah yakni Imam Jalaluddin Muhammad bin Ahmad al-Mahalli (w 864 H) dan Imam Jalaluddin Abdurrahman bin Abi Bakr As-Suyuthi (w 911 H).

TAFSIRUL QUR’AN AL-‘ADHIIM, karya seorang ulama madzhab Syafi’iyyah yakni Abul Fida’ Isma’il bin Umar bin Katsir al-Bashri al-Dimasyqi al-Syafi’i (w 774 H), atau lebih dikenal dengan Imam Ibnu Katsir. AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH, disusun oleh Tim Litbang Syahamah dan di terbitkan oleh SYAHAMAH PRESS. Syahamah sendiri merupakan singkatan dari Syabab Ahlu Sunnah wal Jama'ah. Ebook ini memaparkan tentang perspektif aqidah Ahlu Sunnah wal Jama'ah dengan disertai beberapa komentar (pengantar) ulama Ahl Sunnah terkemuka. NAHJUH BALAGHAH (JALAN MENUJU KEFASHIHAN). Kitab ini di susun oleh Sayyid Syarif Ar Ridlo (w 406 H).

Berisi kumpulan-kumpulan khutbah, surat-surat dan kalam hikmah Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib. Pendapat lainmengatakan bahwa kitab ini di karang oleh kakak dari Syarif Ridlo yakni Syarif Al Murtadho. Oleh karena itu, Ahlu Sunnah tidak mengakui bahwa isi kitab ini berasal dari Sayyidina 'Ali walaupun mungkin memang didalamnya ada yang benar, hingga ulama lainnya mengatakan bahwa kitab ini merupakan kitab golongan Syi'ah. Kalangan Habaib pun dengan tegas mengatakan bahwa kitab ini adalah kitab Syi'ah. Oleh karena itu sebelum mendownload ini, download terlebih dahulu Biografi Imam 'Ali diatas. KAMUS AL MUNAWWIR. Kamus ini merupakan kamus Arab Indonesia terlengkap yang disusun oleh Ahmad Warson Munawwir dan juga menjadi pegangan kalangan pelajar hingga kalangan pesantren.

AL-KABAIR (DOSA-DOSA BESAR). Karya ulama Syafi'iyyah yang bernama Syamsuddin Muhammad bin Utsman bin Qaimaz At-Turkmaniy al-Fariqy ad-Dimasyqi atau lebih dikenal dengan sebutan Imam Adz-Dzahabi (shahibu Siyar A'lamin Nubalaa'). Didalam kitab ini dipaparkan macam-macam dosa besar menurut perspektif Adz-Dzahabi. ILAA KULLI FATAATIN TU'MINU BILLAH. Karya Syaikh Sa'id Ramadhan Al Buthi. Sebuah kitab risalah terkait permasalahan-permasalahan yang ada pada wanita terkait hukum Islam. KITAB SYAIKH YUSUF AL QARDLAWI. Ebook ini berisi tentang beberapa kitab dan fatwa-fatwa Syaikh Yusul Al Qaradlawi yang telah di tarjemahkan ke bahasa Indonesia.

IRSYADUL ANAM FIY TARJAMATI ARKANIL ISLAM. Karya Al-Habib Utsman bin Abdullah bin 'Aqil bin Yahya Al 'Alawi al-Husaini. Kitab ini merupakan kitab Fiqh yang sangat mudah di pahami dan telah di terjemahkan. AR-RA'ATUL GHAMIDLAH FI NAQSHI KALAMI AR-RAFIDLAH. Karya Al Habib Salim bin Ahmad bin Jindan.

Merupakan kitab yang berisi penjelasan tentang apa dan siapa Syi'ah Rafidlah serta bagaimana sikap Ahl Sunnah terhadap mereka. Setelah kitab ini di tarjemahkan, kemudian di beri judul 'Fatwa Isu Penting - Putusan UIama Indonesia'. ASWAJA AN-NAHDLIYAH - Ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah yang berlaku di Lingkungan Nahdlatul 'Ulama. Sebuah buku yang diperuntukkan sebagai bacaan warga Nahdliyin dan dimaksuddkan agar menjadi referensi dan rujukan. Adapun isinya terdiri dari aqidah, syari'ah, tashawuf, tradisi dan budaya serta masalah kebangsaan. MATAN AQIDATUL 'AWAM, karya Syaikh As-Sayyid Ahmad al-Marzuqiy al-Maliki al-Makki. Merupakan kitab yang berisi syair-syair (nadham) tentang Tauhid.

WEJANGAN SYAIKH ABDUL QADIR AL-JAILANI, ebook ini di kompilasi oleh Zainal M Anies yang berisi tentang nasehat-nasehat dan kalam-kalam hikmah Syaikh Abdul Qadir al-Jailani. TELA'AH KRITIS DOKTRIN DAN PAHAM SALAFI-WAHHABI, karya A Shihabuddin.

Ebook ini mengulas berbagai amal-amal yang di permasalahakan oleh kalangan Wahhabiyah. AT-TIBYAN FIY ADABI HAMALATIL QUR'AN, karya ulama Syafi'iyyah yang bernama Imam Abu Zakariyya Muhyiddin Yahya bin Syaraf An-Nawawi, yang masyhur dengan sebutan Imam An-Nawawi. JAWAHIRUL KALAMIYYAH FIY IYDLAH AL-'AQIDAH AL-ISLAMIYAH.

Kitab tauhid ini dikarang oleh Syaikh al-'Allamah Thahir bin Shalih Al-Jaza-iriy. AQIDAH: SIFAT DUA PULUH, karya Al-Habib Utsman bin Abdullah bin 'Aqil bin Yahya.

KENALILAH AQIDAHMU, karya Al-'Arif Billah al-Habib Munzir bin Fuad al-Musawa. ** Walaupun kami menyajikan kitab-kitab atau ebook-ebook ini, namun kami hanya sebatas mengumpulkan sebagaimana diatas. Adapun mengenai isinya maka silahkan ambil yang sekiranya memang baik dan semoga bermanfaat. Amin Allahumma Amin. *** Up to date, InsyaAllah. Alhamdulillah, kita memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya, selanjutnya shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, istri, keluarga, sahabatnya dan yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat, amma ba’du: Pada pertemuan yang mulia ini kami ketengahkan bacaan pada saat sujud tilawah (sajadah), sujud syukur ketika datang hal yang amat menggembirakan serta bacaan istikharah dilaman muka ini kami ketengahkan matan-nya saja, sedangkan pada eBooknya kami sertakan syarah-nya.

1. Bacaan Sujud Tilawah سَجَدَ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ، فَتَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ “Bersujud wajahku kepada Tuhan yang menciptakannya, yang membelah pendengaran dan penglihatannya dengan daya dan kekuatan-Nya. (Mahasuci Allah sebaik-baik Pencipta)” اَللَّهُمَّ اكْتُبْ لِيْ بِهَا عِنْدَكَ أَجْرًا، وَضَعْ عَنِّيْ بِهَا وِزْرًا، وَاجْعَلْهَا لِيْ عِنْدَكَ ذُخْرًا، وَتَقَبَّلْهَا مِنِّيْ كَمَا تَقَبَّلْتَهَا مِنْ عَبْدِكَ دَاوُدَ. Nama eBook: Kaidah Halal-Haram Dalam Jual Beli Penulis: Ustadz Mu’tashim Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Pada pembahasan masalah mu’amalah dan jual beli, hukum asalnya adalah boleh dan halal.

Tidak ada larangan dan tidak berstatus haram, sampai didapatkan dalil dari syariat yang menetapkannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا “Dan Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba”. Al-Baqarah/2:275) Sepanjang ridha, kejujuran, keadilan melekat dalam suatu proses mu’amalah dan jual beli, tanpa ada unsur kebatilan dan kezhaliman, bentuk transaksi itu diperbolehkan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu”. An-Nisa’/4:29) Syariat Islam dengan hikmah dan rahmatnya, mengharamkan apa yang membahayakan terhadap agama dan dunia. Kaidah penting yang kita angkat pada pembahasan kali ini berhubungan dengan riba, penipuan, dan perjudian, disertai dengan penjelasan kaidah-kaidah penting lainnya Download: atau dan atau. Profil dan biografi singkat pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang Jawa Timur.

Di pesantren di Jawa, pendiri sebuah pesantren umumnya adalah sekaligus pengasuh atau figur utama dari pesantren tersebut. Karena, bagi seorang kyai, pesantren adalah tempat untuk mengabdikan ilmu yang dimiliki dan dipelajari untuk didedikasikan kepada generasi muda Islam yang memiliki aspirasi dan cita-cita yang sama dalam hidup. Yaitu, mencapai kebaikan dunia dan akhirat. DAFTAR ISI • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • PENDIRIAN DAN KRONIKA PESANTREN Pondok Pesantren Al-Khoirot didirikan oleh KH. Syuhud Zayyadi pada 1963.

Beliau merupakan bagian dari keluarga besar (Bani Isbat) dengan silsilah nasab sampai ke salah satu Walisongo (Sunan Drajad / Sunan Ampel / Sunan Giri). PPA awalnya merupakan lembaga pengajaran Islam dengan format salaf (tradisional) murni dengan sistem dan. Pada tahun 1966, didirikan. Madin ini menitikberatkan pada pendidikan ilmu agama dengan sistem klasikal dari kelas 1 sampai kelas 6 ibtidaiyah. Pada tahun 1977, madrasah tsanawiyah mulai dirintis oleh, Namun sekolah ini hanya bertahan kurang dari setahun karena terkendala oleh banyak hal. Pada tahun 2009, sekolah formal kembali didirikan tidak hanya tapi juga dengan nama MTS dan MA Al-Khoirot.

Dan mendapat sambutan cukup baik dari masyarakat baik di lingkungan sekitar maupun dari kawasan lain di Indonesia baik dari dalam Pulau Jawa maupun dari luar Jawa. Keunikan dari MTs dan MA Al-Khoirot adalah siswanya diwajibkan belajar di dalam pondok pesantren. Tidak boleh sekolah dari luar. Begitu juga sebaliknya, santri harus menjadi siswa MTS dan MA kecuali bagi yang sudah lulus SLTA atau mau memfokuskan diri pada program Intinya, santri harus menjadi siswa dan siswa harus menjadi santri. Sehingga peserta didik betul-betul mengalami transformasi total baik dalam keilmuan maupun perilaku ketika mereka lulus dari MTS MA, maka mereka juga diharapkan lulus dari Pesantren Al-Khoirot. Pada tahun 2012, PPA membuka program baru dengan tujuan untuk menciptakan generasi muda yang Qurani tidak hanya dalam keilmuan tapi juga dalam perilaku.

Download Free Fluid Flow And Heat Transfer In Wellbores Pdf Writer there. Untuk sejarah Pesantren Al-Khoirot baca detail: PENGASUH PESANTREN Pengasuh menduduki posisi tertinggi dalam hirarki kepemimpinan sebuah pesantren di Jawa, termasuk di PPA. Pengasuh pertama Pondok Pesantren Al-Khoirot (PPA) adalah KH. Syuhud Zayyadi sendiri. Setelah beliau wafat pada tahun 1993, pimpinan pesantren dipegang secara kolektif oleh putra dan menantu beliau di bawah nama Dewan Pengasuh. Dewan Pengasuh terbagi menjadi Dewan Pengasuh Harian dan Dewan Pengasuh Konsultatif.

Dewan Pengasuh harian adalah para pimpinan pesantren yang secara fisikal berada di lingkungan PPA dan terlibat langsung dalam urusan keseharian pesantren. Sedang Dewan Pengasuh Konsultatif adalah pimpinan pesantren yang, karena satu dan lain hal, secara fisik berada jauh di luar lingkungan PPA dan karena itu tidak terlibat langsung dalam aktivitas keseharian dan pengambilan keputusan pesantren. Namun demikian, Dewan Pengasuh Konsultatif tetap diminta konsultasinya dalam pengambilan keputusan yang dianggap sangat penting dan besar. DEWAN PENGASUH HARIAN Dewan pengasuh atau Board of Directors adalah pimpinan tertinggi dan bertanggung jawab atas pengelolaan pesantren sehari-hari.

Posisi Dewan Pengasuh bersifat kolektif kolegial. Artinya, semua pengasuh memiliki kekuasaan yang relatif sama sehingga satu orang pengasuh tidak dapat mengambil suatu keputusan tanpa persetujuan dewan pengasuh yang lain. DEWAN PENGASUH HARIAN PUTRA Berikut Dewan Pengasuh harian putra yang bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan aktivitas harian seluruh lembaga yang berada di bawah Pondok Pesantren Al-Khoirot khususnya santri putra: • • • • • DEWAN PENGASUH HARIAN PUTRI Berikut Dewan Pengasuh harian putri yang bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan aktivitas harian seluruh lembaga yang berada di bawah Pondok Pesantren Al-Khoirot putri: • Ny. Luthfiyah Syuhud • Ny. Juwairiyah Syamsul Arifin • Ny.

Lutfiyatur Rohmah Karim • Ny. Chusnia Khoirotus Saadah • Ny.

Malikatun Nufus Baidhowi DEWAN PENGASUH KONSULTATIF Seperti disinggung di muka, Dewan Pengasuh Konsultatif adalah para pimpinan pesantren yang tidak terlibat secara langsung dalam aktivitas keseharian pesantren Al-Khoirot. Zuhri Zaini dan Ny. Bisyaroh Syuhud – Pengasuh Ponpes Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo.

Afif Thoha dan Ny. Faizah Syuhud Pengasuh Ponpes Al Falah Sumbergayam, Pamekasan, Madura • KH. Baidhawi Khozin dan Ny. Khotimah Husna Syuhud Pamekasan, Madura • PROFIL PENGASUH KH. SYUHUD ZAYYADI. Kyai Syuhud Zayyadi (1930 – 1993) Pendiri dan pengasuh pertama Pondok Pesantren Al-Khoirot ini belajar ilmu agama sejak kecil.

Guru ngaji pertamanya adalah ayah beliau sendiri yaitu Kyai Zayyadi yang juga pengasuh pesantren Madukawan, Pamekasan Madura. Setelah itu beliau belajar di sejumlah pesantren baik di dalam maupun luar negeri. Guru-guru beliau antara lain: • • • KH. Zayyadi, Pondok Pesantren Madukawan, Pamekasan Madura yang juga ayah kandung beliau. Thoha Pondok Pesantren Al-Falah Sumbergayam Pamekasan Madura • KH. Abdul Madjid Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-bata Pamekasan yang juga paman beliau • KH. Imron Kholil Pondok Pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan Madura.

Profil Kyai Haji (KH) Muhammad Syuhud Zayyadi pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoirot Karangsuko, Pagelaran (Gondanglegi), Malang, Jawa Timur. Saat kecil, beliau belajar ilmu agama pada ayah dan ibunya sendiri yaitu KH. Zayyadi dan Nyai Hj. Setelah remaja beliau belajar di pesantren Bata-bata yang diasuh oleh pamannya sendiri yaitu KH.

Abdul Majid bin Abdul Hamid bin Itsbat. Setelah itu beliau meneruskan nyantri ke Pondok Pesantren Saikhona Kholil Bangkalan yang saat itu diasuh oleh KH. Imron Kholil, sebelum kemudian meneruskan mengaji ke Makkah Al Mukarromah. Di Makkah beliau berguru pada beberapa masyayikh ternama yang terutama adalah Sayyid Amin Al-Kutbi dan Sayyid Alwi Al-Maliki ayah dari Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki. Lima tahun berada di Makkah beliau pulang dan menikah dengan Ny. Masluhah Muzakki Gondanglegi, Malang. Tidak lama kemudian pada 1963 beliau pindah ke desa Karangsuko kecamatan Gondanglegi dan mendirikan pesantren yang diberi nama Pondok Pesantren Al-Khoirot.

Pada 1993 KH. Syuhud Zayyadi meninggal dunia dan pimpinan pesantren diteruskan oleh menantunya yaitu KH. Zainal Ali Suyuthi yang masih ada hubungan keponakan misan (ayah KH. Zainal Ali ada hubungan kerabat sepupu [Jawa: misanan] dengan KH. SHOLAWAT AL-KHOIROT Berikut syair pujian yang sebagian ditulis oleh Kyai Syuhud sedangkan sebagian yang lain ditulis oleh guru-guru beliau di Makkah yaitu dan.: NYAI HJ.

MASLUHA MUZAKKI (1943-1997). Nyai Masluha Muzakki Nyai Hajjah Masluha Muzakki adalah pendiri sekaligus pengasuh pesantren Putri Al-Khoirot sejak pertama kali didirikan pada 1964 sampai wafatnya pada 1997. Masluha Muzakki adalah anak kedua di antara 9 bersaudara dari pasangan KH. Muzakki dan Ny.

Saudah yang beralamat di Jalan Murcoyo 180 Gondanglegi Malang. Setelah menikah dengan Kyai Syuhud pada sekitar 1959, pada tahun 1963 Nyai Masluha pindah ke desa Karangsuko kecamatan Gondanglegi mengikuti Kyai Syuhud yang hendak mendirikan dan merintis pesantren. Pada 1964, setahun setelah Kyai Syuhud mendirikan pesantren Al-Khoirot putra, Nyai Masluha mendirikan pesantren putri Al-Khoirot dengan santri pertama bernama Shofiah dari desa Brongkal. Antara tahun 1964 sampai 1969, manhaj pendidikan di pesantren putri Al-Khoirot masih murni bersistem pesantren salaf non-klasikal yakni pengajian kitab kuning sorogan dan wetonan serta pembelajaran Al-Quran yang dilaksanakan di musholla. Dalam tahap awal ini, tenaga pengajarnya hanyalah beliau sendiri baik mengajar kitab kuning maupun Al-Quran. Beberapa tahun setelah itu, santri senior yang sudah lulus kemudian membantu menjadi pengajar di pesantren putri. Pada 1970, Ny.

Masluha mendirikan madrasah diniyah (madin) putri. Dengan adanya madin putri, maka aktivitas belajar para santri putri menjadi lebih optimal. Unknown Black History Facts more. Karena, dengan adanya sistem kelas, maka hasil pembelajaran peserta didik menjadi lebih maksimal sebab dikelompokkan berdasarkan pada kemampuannya. Saat ini, mata pelajaran yang dikaji mayoritas ilmu agama dicampur sedikit ilmu umum yang penting yaitu matematika dan bahasa Indonesia.

Tenaga pengajarnya selain Nyai Masluha sendiri juga dibantu oleh para santri senior yang sudah lulus dari proses pengkaderan tahap pertama. Semua guru adalah perempuan. Pada 1997, Ny.

Masluha wafat dalam usia sekitar 55. Ia meninggalkan 5 putra dan 4 putri yang 4 di antaranya sudah menikah.

Sedangkan lima yang lain masih menempuh studi di beberapa lembaga pendidikan dalam dan luar negeri. Kepemimpinan pesantren diteruskan oleh putrinya yang ketiga yaitu Ny. Luthfiyah Syuhud sampai sekarang (2016). Sejak 2005, kepemimpinan pesantren putri selain dipegang oleh Ny.

Luthfiyah Syuhud juga dibantu oleh empat adik-adik iparnya yaitu Ny. Juwairiyah Arifin, Ny. Chusnia Khoirotussaadah Kamal, Ny. Lutfiyah Karim dan Ny. Malikatun Nufus Baidowi.

Sabar dan Tawadhu Nyai Masluha adalah sosok pribadi yang sabar, pekerja keras, ibu rumah tangga yang taat suami, pemimpin bijaksana dan rendah hati. ZAINAL ALI SUYUTHI. Zainal Ali Suyuthi (1960 – 2011) KH. Zainal Ali Suyuthi adalah pengasuh kedua Pondok Pesantren Al-Khoirot. Beliau adalah mantu dari KH.

Syuhud Zayyadi dan menjadi pengasuh pesantren setelah KH. Syuhud Zayyadi wafat pada tahun 1993. Guru-guru beliau adalah sebagai berikut: • KH. Baqir Abdul Hamid bin KH. Abdul Majid Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar • KH. Muhammad Syamsul Arifin Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar • Syed Muhammad bin Alwi Al-Maliki, Makkah Al-Mukarramah • Syekh Ismail Al-Yamani, Makkah Al-Mukarramah • Syekh Al-Harawi, Jeddah, Arab Saudi In Memoriam KH Zainal Ali Suyuthi Oleh: A. Fatih Syuhud Mengenang KH Zainal Ali Suyuthi, Pengasuh Ponpes Al-Khoirot 1993- April 2011 Oleh A.

Fatih Syuhud Tulisan ini juga dimuat di Buletin Al-Khoirot Edisi April 2011 Saya kira setiap muslim menyadari betul arti Al Quran Surah Ali Imran (3) ayat 185 yang menyebutkan bahwa setiap yang bernyawa akan merasakan mati Atau makna dari Surah An Nisa’ (4) ayat 78 yang menegaskan bahwa, “Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkanmu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh.” Namun, manusia tetaplah makhluk Allah yang terdiri dari akal dan rasa. Akal pikiran kami merelakan kepergian beliau dengan keikhlasan penuh. Hal ini berdasarkan keimanan pada Allah dan kepatuhan pada kehendakNya yang berhak mengambil jiwa manusia kapanpun Dia kehendaki (QS Yunus 10:49). Namun, rasa tidak dapat berbohong.

Rasa yang mengendalikan emosi kami merasa sulit berkompromi dengan akal. Untuk merelakan begitu saja kepergian beliau dari dunai ini untuk selamanya. Dan itu terbukti saat keluarga besar Al-Khoirot—anak istri, saudara, santri dan jama’ah– menangisi kepergian beliau yang terlalu cepat. Sampai-sampai istri beliau, Ny. Lutfiyah Syuhud, terus menggumamkan ucapan, “Ya Allah, relakan kami melepas kepergiannya” secara berulang-ulang dengan linangan air mata.

Menangisi yang meninggal adalah manusiawi. Rasulullah sendiri menangis saat putra beliau Ibrahim meninggal. Dalam Islam, yang tidak dibolehkan adalah meratap. Karena meratapi orang yang meninggal identik dengan ketidakrelaan atas kehendak Allah. Di sisi lain, banyaknya orang yang menangis saat meninggalnya Kak Ali, begitu biasanya saya memanggil beliau, adalah bukti betapai banyak orang yang mencintai, menghormati dan menyayangi belau. Tangisan atau tidak adanya tangisan merupakan salah satu bukti dari seberapa seseorang itu disayang atau dibenci semasa ia masih hidup.

Figur Sederhana Kak Ali merupakan sosok figur yang sederhana dalam banyak hal. Dan karena kesederhanaannya itulah ia memiliki banyak teman dan hampir tidak punya musuh.

Kesederhanaan dalam sikap identik dengan perilaku tawadhu’ dan selalu mengalah serta tidak pernah memaksakan kehendaknya walaupun itu dianggapnya baik. Kesederhanaan dalam gaya hidup (life-sytle) sangat tampak dalam cara beliau berpakaian. Beliau jarang membeli baju baru kalau yang ada masih dianggap baik.

Pada saat saya kembali dari India pada Maret 2007, saya menghadiahi belaiu sebuah kaos t-shirt bertuliskan Delhi University. Kaos t-shirt itu saya lihat masih sering belaiau pakai sampai beberapa hari sebelum beliau wafat yang berarti beliau memakai kaos yang sama selama 5 tahun.

Kesederhanaannya dalam gaya hidup bukan berarti belau tidak mampu secara ekonomi. Belaiu adalah seorang pekerja keras dan memiliki naluri wiraswasta yang baik. Oleh karena itu belaiu bukanlah seorang yang kekurangan secara ekonomi. Kecukupan secara ekonomi dan pola hidup yang sederhana membuat beliau dikenal sebagai orang yang dermawan. Para fakir miskin yang datang meminta bantuan selalu pulang dengan senyuman. Begitu juga, beliau adalah orang pertama mengeluarkan dana untuk pembangunan pesantren Al-Khoirot sebelum meminta bantuan pada orang lain.

Melayani Umat Selain pekerja keras dalam membina usaha, beliau juga dikenal sangat rajin dalam berda’wah. Dengan majlis dzikir Kalimatut Tauhid-nya beliau rajin berkeliling dari kampung ke kampung di seputar kabupaten Malang dan Lumajang untuk menyebarkan da’wah pada umat.

Bahkan, sehari sebelum meninggal beliau masih sempat menghadiri majlis dzikir dan pengajian di desa Gesing, Dampit. Selain itu, beliau juga dikenal sangat rajin bersilaturrahmi. Baik itu dalam bentuk menghadiri undangan pengajian, undangan perkawinan, silaturrahmi biasa maupun takziyah pada orang yang meninggal. Beliau juga dikenal sebagai pribadi yang tidak pernah memilih-milih status sosial yang akan dikunjungi. Bagi beliau mengunjungi rakyat biasa sama berharganya dengan mengunjungi ulama atau pejabat. Kombinasi dari kerajinan beliau bersilaturrahmi dan sikap yang tawadhu’ itulah saya kira yang membuat beliau memiliki banyak teman daripada musuh.

Dan karena itu, jauh lebih banyak yang menangisi kepergian beliau daripada yang “menertawai” (kalau itu ada). Pengabdian Kak Ali pada ilmu, santri dan pesantren tentu tidak diragukan lagi. Beliau dikenal istiqamah dalam mengajar. Bahkan, mendidik santri adalah tugas utama yang sangat beliau prioritaskan dibanding tugas da’wah di luar. Sebagai pengasuh utama di pondok pesantren Al-Khoirot, beliau menerima tanggung jawab itu sebagai amanah yang dilaksanakan dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Kepedulian Kak Ali akan kondisi moral umat yang semakin terdegradasi memotivasi beliau mendirikan FSPS (Forum Silaturrahmi Peduli Syariah) pada tahun 1998 sebagai wahana kerja sama ulama dan masyarakat dan aparat penegak hukum dalam menjaga dan meningkatkan stabilitas moral dan sosial umat.

Gerakan ini mendapat apresiasi banyak pihak karena memiliki cara-cara efektif non-kekerasan dan non-anarkis dalam mengimplementasikan program-programnya. Pada 2008 forum ini berganti nama menjadi FPS (Forum Peduli Syariah).

*** Masih sangat banyak hal yang ingin dilakukan dan akan terus dilakukan Kak Ali ke depan baik yang berkaitan dengan pesantren Al-Khoirot secara khusus maupun perjuangan menegakkan syariah dan pemberdayaan umat secara umum. Namun, Allah berkehendak lain.

Pada hari Selasa 5 April 2011 bertepatan dengan 1 Jumadil Ula 1433, beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir pada sekitar jam 06.30 pagi dalam perjalanan dari RSI Gondanglegi menuju RSI Aisyiah Malang dalam usia 51 tahun (1960-2011). Banyak orang berpendapat bahwa beliau wafat terlalu muda. Dengan kata lain, umur Kak Ali terlalu pendek. Bagi saya, umur panjang atau pendek bukan terletak pada berapa usia kita saat meninggal. Ukuran usia pendek dan panjang itu terletak pada seberapa banyak amal baik yang telah kita lakukan selama masa kita hidup. Baik amal untuk diri sendiri maupun amal baik yang bermanfaat pada orang lain. Dalam konteks ini, Kak Ali telah mendapat anugerah umur yang sangat panjang mengingat begitu banyak amal baik yang telah beliau lakukan.

Semoga Allah menerima semua amal baik beliau dan memaafkan semua kesalahan beliau. Dan yang tak kalah penting, semoga kita yang masih hidup dapat meneladani dan terinspirasi oleh sepak terjang beliau khususnya dalam soal keikhlasan, kerendah-hatian, kedermawanan, dan kesederhanaan. Mengenang KH.

Amin Hasan Syuhud (1958 – 8 Desember 2015) Pada jam 03.00 hari Selasa 8 Desember 2015 bertepatan dengan 26 Shafar 1437 H., Kyai Muhammad Amin Hasan Syuhud meninggal dunia dalam usia 57 tahun. Beliau meninggal di Pamekasan, Madura tempat ia tinggal bersama istri dan kesembilan putranya. Amin Hasan adalah putra pertama dari pasangan KHM. Syuhud Zayyadi dan Ny. Masluhah Muzakki.

Ia lahir di Jalan Murcoyo 180 Gondanglegi, Malang. Pada saat itu, Kyai Syuhud masih tinggal di Gondanglegi bersama Ny. Baru pada tahun 1963, Kyai Syuhud pindah ke Karangsuko dan mendirikan pesantren Al-Khoirot putra. Pendidikan Seperti umumnya para putra Kyai Syuhud, pendidikan pertama Amin Hasan kecil adalah di rumah.

Ia belajar mengaji Quran pada ibu dan ayah. Pada saat Sekolah Dasar di pagi hari, ia juga pada siang harinya sampai sore belajar di Madrasah Diniyah Al-Khoirot dan lulus bersamaan dengan lulusnya pendidikannya di Sekolah Dasar. Selama dalam jenjang pendidikan dasar ini, ia juga belajar ilmu dasar bahasa Arab (Nahwu dan Sharat) dan fiqih dasar pada ayahnya. Setelah lulus SD, Amin muda melanjutkan pendidikan ke SMP (Sekolah Menengah Pertama) negeri Kepanjen dan dilanjutkan ke SMA Negeri di Malang mengambil jurusan IPA. Konon, rencana Kyai Syuhud setelah lulus dari SMA akan dilanjutkan ke AKABRI. Selama menempuh studi di SMP dan SMA, ia tak lupa menyempatkan waktu untuk terus menghafal Al-Quran.

Namun takdir menentukan lain, Amin muda kemudian tidak jadi melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi dan berputar haluan mengambil jurusan agama ke Makkah Al-Mukarromah. Salah satu sebabnya adalah karena saat itu ia menjadi calon menantu dari KH.Ahmad Mahfudz, pengasuh Pondok Pesantren Bata-bata. Studi Agama di Makkah Selama sekitar 5 tahun berada di Makkah, ia belajar pada beberapa masyayikh Ahlussunnah yang ada di Makkah seperti Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki, Syaikh Ismail Al-Yamani dan beberapa masyayikh di Ma’had Sholatiyah. Beliau dikenal sangat tekun dan fokus dalam belajar sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama ia menguasai hampir semua ilmu agama tingkat lanjut terutama tafsir dan hadits-hadits. Menikah dan Tinggal di Madura Setelah 5 tahun berada di Makkah, ia kembali ke tempat kelahirannya di Ponpes Al-Khoirot Malang sebelum akhirnya menetap di Akor, Pamekasan Madura bersama istri dan putra-putrinya dan menjadi keluarga besar Pesantren Bata-bata Pamekasan. Pengabdian Kyai Amin Hasan dikenal sebagai sosok yang sangat komitmen pada agama dan keilmuan. Pada tahun-tahun awal di Pamekasan, ia mengajar kitab di Pesantren Bata-bata dan menjadi dosen di Sekolah Tinggi Al-Khairat, Pamekasan.

Selain itu, ia juga pernah aktif sebagai anggota MUI Pamekasan. Secara berkala ia juga ikut aktif pada gerakan Jamaah Tabligh (JT) dan melakukan khuruj (keluar) ke beberapa tempat di Indonesia. Walaupun ia lebih banyak aktif di Madura, namun ia tetap berstatus sebagai salah satu Dewan Pengasuh Konsultatif Pondok Pesantren Al-Khoirot.

Dan untuk ini ia secara berkala berkunjung ke Al-Khoirot untuk melihat dinamika dan memberi saran dan nasihat berharga. Sosok Sederhana dan Tak Cinta Dunia Menurut Kyai Zuhri Zaini, pengasuh Ponpes Nurul Jadid Paiton, yang memberi sambutan terakhir pada saat pemakaman, Kyai Amin dikenal sebagai sosok yang sederhana yang tidak cinta dunia dan bahkan seperti tidak terpikir untuk mencari harta. Hari-harinya disibukkan untuk belajar, mengajar dan berdiskusi dengan sesama ulama Madura dan berdakwah melalui JT.

Pada hari Selasa, 8 Desember 2015, Kiai Amin Hasan menghembuskan napasnya yang terakhir menemui Rabb-nya meninggalkan 9 putra-putrinya sementara istrinya sudah meninggal beberapa tahun sebelumnya. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Semoga semua amalnya diterima di sisi Allah. FATIH SYUHUD. Ahmad Fatih Syuhud Ahmad Fatih Syuhud adalah salah satu Dewan Pengasuh Ponpes Al-Khoirot sejak 2007 sampai sekarang. Pengabdian: • Pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoirot (PPA) Malang • Pengasuh Konsultasi Agama Islam di situs www.alkhoirot.net • Pengajar reguler kitab berikut bagi santri aktif dan madrasah diniyah Ma’had Aly: • Tafsir Jalalain karya Jalaluddin al-Mahalli, • Sahih Bukhari oleh Imam Bukhari, • Al-Umm karya Imam Syafi’i, • Al-Muhadzdzab fi Fiqhil Imam Asy-Syafi’i karya Abu Ishak Asy-Syairazi, • Fathul Wahab bi Syarh Manhaj at-Tullab karya Abu Yahya Zakariya Al-Anshari, • Al-Iqna’ fi Halli Alfadz Abi Syuja’ karya Syamsuddin Asy-Syarbini Al-Khatib, • Ibanatul Ahkam karya Sayid Alwi Al-Maliki. • Mengajar kitab Sahih Bukhari dan Al-Umm pada pengajian non-reguler setiap Jum’at Legi (Jam 08.00 – 10.00 WIB) untuk alumni dan masyarakat umum.

• Penasihat Buletin Al-Khoirot media interaktif santri Al-Khoirot yang terbit setiap bulan. Kyai Ja’far Shodiq Syuhud KH.

Ja’far Shodiq adalah putra keenam dari KH. Syuhud Zayyadi dan Ny.

Masluha Muzakki. Pendidikan awal dimulai dari rumah. Belajar membaca Al-Quran dari seorang ustadz Al-Khoirot yang bernama Ustadz Miskari.

Saat itu sistem belajar membaca Al-Quran dasar masih menggunakan sistem mengeja. Metode membaca Al-Quran sistem Qiroati dan Iqro’ belum ada saat itu. Setelah proses belajar mengeja selesai, pelajaran membaca Al-Quran dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek yang ada pada juz 30.

Dalam tahap ini ia belajar pada ibunya yakni Ny. Masluha Muzakki. Setelah selesai membaca Juz 30 atau Juz Amma, ia mulai melanjutkan belajar membaca Al-Quran secara sorogan pada ayahanda KH. Syuhud Zayyadi sejak Juz 1 sampai 29.

Setelah usia sekitar 6 tahun, tibalah waktunya masuk Sekolah Dasar (SD) negeri Karangsuko pada pagi harinya. Sedangkan pada siang harinya sejak jam 12.30 sampai jam 17.00 ia belajar ilmu khusus agama di. Program sekolah diniyah yang berada di bawah Pondok Pesantren Al-Khoirot. Di samping itu, Kyai Ja’far juga masih belajar ilmu Nahwu dan Shorof secara khusus dari Kyai Syuhud sendiri. Belajar di Pesantren Nurul Jadid Setelah lulus SD dan Madrasah Diniyah, Kyai Ja’far melanjutkan pendidikannya ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo.

Di sana ia belajar cukup lama. Seluruh pendidikan formalnya dilakukan di sini mulai dari Madrasah Tsanawiyah sampai lulus program sarjana Strata 1 (S1) IAINJ (Institut Agama Islam Nurul Jadid). Pada waktu yang sama, ia juga belajar kitab kuning pada para masyayikh dan pengasuh Nurul Jadid seperti KH. Wahid Zaini, KH.

Zuhri Zaini dan KH. Hasan Abdul Wafi. Kyai Ja’far cukup lama mondok di Popes Nurul Jadid sampai dipercaya untuk mengajar di perguruan tinggi IAINJ bahkan setelah ia berhenti dari Nurul Jadid. Studi Program Master Setelah menyelesaikan pendidikan program Sarjana Strata Satu (S1) di IAI Nurul Jadid, ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yakni program pascasarjana Strata Dua (S2) jurusan Sosiologi di salah satu perguruan tinggi di Malang. Studi Khusus Islam di Makkah, Arab Saudi Pada tahun 2008, Kyai Ja’far melanjutkan pendidikan kajian khusus Islam di Makkah Arab Saudi. Ia berguru pada dua ulama Ahlussunnah Wal Jamaah di Makkah Al-Mukarromah yaitu Sayid Ahmad Al-Maliki, putra Sayid Muhammad bin Alwi Al-Maliki dan Syaikh Muhammad Al-Yamani, putra Syaikh Ismail Al-Yamani.

Masa studi di Makkah tidak lama, sekitar setahun lebih dan kembali ke Tanah Air. Kembali ke Tanah Air Pada tahun 2009, Kyai Ja’far kembali ke Indonesia untuk mengabdikan diri pada pesantren dan masyarakat. Pada Mei 2009, pendidikan formal MTS dan MA didirikan untuk pertama kalinya. Kyai Ja’far menjadi kepala sekolah pertama di sampai 2011.

Setelah wafatnya Kyai Ali pada tahun 2011, beliau mundur sebagai Kepala Sekolah MA Al-Khoirot, dan fokus mengabdikan diri pada masyarakat dan pesantren menggantikan tugas-tugas yang biasa dilakukan oleh almarhum Kyai Zainal Ai Suyuthi. Di samping itu, Kyai Ja’far juga mengajar kitab kuning pada setiap hari Selasa dari Jam 4 sampai 5 sore yang diikuti oleh seluruh santri putra dan putri (via speaker). Mengajar bidang studi ilmu balaghah (sastra Arab) dan untuk bidang studi Tafsir Ayat Ahkam.

Media Sosial Berikut akun resmi media sosial Kyai Ja’far. Silahkan difollow: Facebook: Twitter: KH. HAMIDURROHMAN SYUHUD. Hamidurrohman Syuhud Kyai Muhammad Hamidurrohman adalah putra ketujuh dari pasangan KH. Syuhud Zayyadi dan Ny.

Masluha Muzakki. Sebagaimana saudara-saudaranya yang lain, pendidikan dasar ilmu agamanya dilakukan sejak masih dini di rumah. Dimulai dengan belajar membaca abjad Arab secara mengeja yang dibimbing oleh ustadz Popes Al-Khoirot. Kemudian dilanjutkan dengan membaca Juz Amma oleh ibu dan membaca Al-Baqarah sampai selesai oleh ayahnya. Sedangkan pendidikan dasar ilmu agama seperti gramatika bahasa Arab, ilmu fiqih, Al-Quran dan hadits dipelajari di Madrasah Diniyah Al-Khoirot. Mondok di Lirboyo Setelah selesai pendidikan dasar agama di Madrasah Diniyah Al-Khoirot, Hamid muda kemudian melanjutkan pendidikannya ke Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.

Di sana ia masuk madrasah diniyah tingkat tsanawiyah sampai tingkat aliyah. Di Lirboyo, di samping belajar ilmu agama di Madrasah Diniyah, ia juga mengaji kitab kuning berbagai bidang studi pada para kyai pengasuh Lirboyo seperti Kyai Idris Marzuki, dan lain-lain.

Mengaji di Makkah Al-Mukarromah Setelah tamat Madrasah Diniyah Aliyah di Lirboyo, pada tahun 2004 ia melanjutkan pendalaman ilmu agama Islam ke Makkah Al-Mukarromah dan mengaji ilmu syariah secara khusus pada sejumlah ulama besar Ahlussunnah Wal Jamaah (non-Wahabi) yaitu Sayid Muhammad bin Alwi Al-Maliki, Syaikh Ismail Al-Yamani, Sayyid Ahmad bin Muhammad Al-Maliki, Syaikh Muhammad bin Ismail Al-Yamani, Sayid Hamid Al-Kaf, Habib Umar Al-Jailani, Syaikh Thoriq, Sayyid Abbas Al-Maliki. Kembali ke Tanah Air Pada tahun 2008, Kyai Hamid kembali ke Tanah Air dan menikah dengan Ning Lutfiyah Karim, keponakan Kyai Idris Lirboyo. Tugas keseharian adalah menjadi anggota Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang dan Ketua program Ma’had Aly dan Tahfidz Al-Qur’an Putra serta mengajar kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Ghozali dan Jam’ul Jawamik karya Tajuddin As-Subki di program Ma’had Aly dan mengajar kitab Ibnu Aqil syarah Alfiyah di pengajian umum setiap hari Selasa pagi. Selain itu, bersama Kyai Ja’far Shodiq, Kyai Hamid juga bertugas dalam pengabdian masyarakat dalam bentuk menghadiri undangan, memberi pengajian umum dan dzikir bersama ke berbagai tempat di sekitar Malang dan Lumajang. HUMAIDI SYUHUD. Humaidi Syuhud Kyai Muhammad Humaidi memulai belajar pendidikan dasar Al-Quran di rumah sendiri.

Mulai dari belajar mengeja abjad Arab, membaca Al-Quran Surah-surah pendek sampai khatam Al-Quran dipelajarinya di rumah dari ibu dan ayahnya. Sebagaimana saudara-saudaranya yang lain, pendidikan keilmuan agama dasar dipelajarinya di Madrasah Diniyah Annasyiatul Jadidah Al-Khoirot mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Saat itu, madrasah diniyah tingkat tsanawiyah dan tingkat Aliyah belum ada di Ponpes Al-Khoirot sehingga setelah lulus kelas 6, ia kemudian berencana meneruskan di pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Kuliah Syariah di UIN SUKA Setelah lulus MA PK Nurul Jadid, Kyai Humaidi meneruskan studi Sarjana S1 di IAI Nurul Jadid namun tidak lama. Setahun kemudian, ia melanjutkan studi S1 jurusan Syariah di UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta sampai selesai. Studi Khusus Agama di Makkah Al-Mukarromah Selepas keluar daru UIN Suka, ia meneruskan studi khusus ilmu agama dari dua ulama Tanah Haram Makkah yaitu Sayid Ahmad Al-Maliki, Syaikh Muhammad Al-Yamani, Syaikh Makki. Selama di Makkah ia tinggal di Rubat bersama para santri Indonesia yang lain. Menikah dan Mengabdikan Ilmu Pada tahun 2012, ia kembali ke Tanah Air untuk menikah dan mengabdikan serta mengamalkan ilmunya di Pesantren Al-Khoirot. Sejak tahun 2014, ia menjadi Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Khoirot. Setiap Senin pagi, ia mengajar kitab kuning untuk santri tingkat Wustho 1 ke atas yaitu kitab nabtuq dab ushul fiqih.

Di Madrasah Diniyah Tsanawiyah ia juga mengajar materi ushul fiqih dan ilmu hadits. Sekolah dan Mengaji di Ponpes Nurul Jadid Paiton Sambil sekolah di pendidikan formal Madrasah Tsanawiyah Nurul Jadid dan Madrasah Aliyah Nurul Jadid, ia juga rutin mengikuti pengajian kitab kuning pada para pengasuh termasuk KH. Zuhri Zaini dan KH. Hasan Abdul Wafi. Media Sosial KH.

Muhammad Humaidi dapat dihubungi melalui media sosial Facebook di: PENGASUH YANG WAFAT Berikut pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoirot yang sudah meninggal dunia. Semoa amal baik mereka diterima di sisi Allah. • • • MASYAYIKH PARA PENGASUH Para pengasuh pesantren Al-Khoirot pada periode awal pendidikan umumnya belajar pada orang tua mereka. Setelah itu dilanjutkan dengan memenmpuh pendidikan di lembaga pendidikan lain, pendidikan formal atau non-formal; di dalam negeri atau luar negeri.

Berikut para masyayikh dari para pengasuh Pesantren Al-Khoirot: Sayid Amin Al-Kutbi. Sayid Amin Al-Kutbi Makkah Al-Mukarromah Sayyid Amin Al-Kutbi adalah guru mulazim dari Kyai Syuhud Zayadi selama beliau belajar ilmu agama di Makkah Al-Mukarromah Arab Saudi. Sayyid Amin adalah seorang ulama Ahlussunnah Wal Jamaah (bukan Wahabi) di Makkah dan biasa mengajar di Masjidil Haram pada saat itu. Nama lengkapnya adalah Sayid Muhammad bin Amin Al-Kutbi Al-Hanafi Al-Imroni Al-Idrisi Al-Hasani Al-Hasyimi Al-Makki. Beliau lahir di Makkah Al-Mukarromah pada bulan Dzulhijjah tahun 1327 dan wafat pada 1404 hijriah dalam usia 77 tahun. Di Makkah, beliau mengajar di Madrasah Al-Falah sejak usia 19 tahun setelah lulus dari sekolah tersebut. Selain itu, beliau juga mengajar di Masjidil Haram yang diikuti oleh banyak santri dari seluruh dunia termasuk Indonesia.

Syuhud Zayadi termasuk salah satu murid kesayangan Sayid Amin Al-Kutbi. Salah satu bentuk rasa sayangnya adalah dibuatnya syair khusus dari Sayid Amin untuk Kyai Syuhud.

Sayid Amin adalah seorang ahli hadits, ahli sastra Arab, dan seorang yang zahid dan wara’ serta sangat rendah hati. Beliau biasa menemui tamu dan melayaninya sendiri agar tidak merepotkan orang lain.

Sayid Amin dikenal suka membuat syair pujian pada Allah dan Rasul-Nya. Salah satu syairnya biasa dibaca di Pesantren Al-Khoirot pada saat bulan Ramadhan yang kutipannya sebagai berikut: رمـضان تجلى وابتسـما *** طوبـى للعـبـد إذا اغتـنـمـا أرضى مولاه بما التـزمـا *** طـوبـى للنـفس بتـقـواهـا وصـلـى الـله على طه *** خـير الخـلـق وأحـلاهــــا Sayid Amin adalah mahaguru mulazim dari. Baca selengkapnya: Sayyid Alawi Al-Maliki. Sayid Alwi Al-Maliki Makkah Sayid Alawi bin Abbas bin Abdul Aziz Al-Maliki Al-Makki Al-Hasani Al-Idrisi (1328-25 Shafar 1391) adalah ulama Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) yang tinggal di Arab Saudi. Ia mengajar di Masjidil Haram Makkah sampai wafatnya. Muridnya selain dari Arab Saudi sendiri juga berasal dari berbagai negara di dunia termasuk dari Indonesia.

Sayid Abul Hasan Ali Nadwi Abul Hasan Ali Hasani Nadwi (24 November 1914 – 31 Desember 1999) adalah seorang ulama asal India yang memiliki kualitas langka: selain sebagai ulama, intelektual muslim berkaliber internasional, pakar sastra Arab, penyair, seniman, mursyid tariqat, sufi, penulis lebih dari 50 buku dan ribuan makalah untuk seminar, jurnal dan artikel serta transkrip sejumlah pidatonya yang ditulis dalam bahasa Arab, Persia dan Urdu serta telah diterjemah ke dalam berbagai bahasa. Tema buku yang ditulisnya kebanyakan tentang sejarah, teologi, dan biografi ulama. Bukunya yang paling populer ditulis dalam bahasa Arab berjudul Madza Khasiral Alam bi Inhitatil Muslimin (Kerugian Dunia atas Kemunduran Islam) yang diterjemah ke dalam bahasa Inggris dengan judul Islam and the World. Syaikh Abu Hasan Nadwi adalah mahaguru dari Maulana Rabey Hasani Nadwi Details Dibaca: 128043 kali. Bacaan Ayat-ayat Al-Qur'an Juz 30 oleh Muhammad Thaha Al Junayd.

[Bagian Pertama dari 4 Tulisan] Saudaraku yang semoga kita selalu mendapatkan taufik Allah, seringkali kita mendengar kata bid’ah, baik dalam ceramah maupun dalam untaian hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun, tidak sedikit di antara kita belum memahami dengan jelas apa yang dimaksud dengan bid’ah sehingga seringkali salah memahami hal ini.

Bahkan perkara yang sebenarnya bukan bid’ah kadang dinyatakan bid’ah atau sebaliknya. Tulisan ini -insya Allah- akan sedikit membahas permasalahan bid’ah dengan tujuan agar kaum muslimin bisa lebih mengenalnya sehingga dapat mengetahui hakikat sebenarnya. Sekaligus pula tulisan ini akan sedikit menjawab berbagai kerancuan tentang bid’ah yang timbul beberapa saat yang lalu di website kita tercinta ini. Sengaja kami membagi tulisan ini menjadi empat bagian.

Kami harapkan pembaca dapat membaca tulisan ini secara sempurna agar tidak muncul keraguan dan salah paham. Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat. AGAMA ISLAM TELAH SEMPURNA Saudaraku, perlu kita ketahui bersama bahwa berdasarkan kesepakatan kaum muslimin, agama Islam ini telah sempurna sehingga tidak perlu adanya penambahan atau pengurangan dari ajaran Islam yang telah ada. Marilah kita renungkan hal ini pada firman Allah Ta’ala, الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS.

Al Ma’idah [5]: 3) Seorang ahli tafsir terkemuka –Ibnu Katsir rahimahullah– berkata tentang ayat ini, “Inilah nikmat Allah ‘azza wa jalla yang tebesar bagi umat ini di mana Allah telah menyempurnakan agama mereka, sehingga mereka pun tidak lagi membutuhkan agama lain selain agama ini, juga tidak membutuhkan nabi lain selain nabi mereka Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, Allah menjadikan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai penutup para nabi, dan mengutusnya kepada kalangan jin dan manusia. Maka perkara yang halal adalah yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam halalkan dan perkara yang haram adalah yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam haramkan.” ( Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, pada tafsir surat Al Ma’idah ayat 3) SYARAT DITERIMANYA AMAL Saudaraku –yang semoga dirahmati Allah-, seseorang yang hendak beramal hendaklah mengetahui bahwa amalannya bisa diterima oleh Allah jika memenuhi dua syarat diterimanya amal. Kedua syarat ini telah disebutkan sekaligus dalam sebuah ayat, فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا “Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan Rabbnya dengan sesuatu pun.” (QS. Al Kahfi [18]: 110) Ibnu Katsir mengatakan mengenai ayat ini, “Inilah dua rukun diterimanya amal yaitu [1] ikhlas kepada Allah dan [2] mencocoki ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ “Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. 20 dan Muslim no. 1718) Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ “Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR.

1718) Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, “Hadits ini adalah hadits yang sangat agung mengenai pokok Islam. Hadits ini merupakan timbangan amalan zhohir (lahir).

Sebagaimana hadits innamal a’malu bin niyat [sesungguhnya amal tergantung dari niatnya] merupakan timbangan amalan batin. Apabila suatu amalan diniatkan bukan untuk mengharap wajah Allah, pelakunya tidak akan mendapatkan ganjaran. Begitu pula setiap amalan yang bukan ajaran Allah dan Rasul-Nya, maka amalan tersebut tertolak. Segala sesuatu yang diada-adakan dalam agama yang tidak ada izin dari Allah dan Rasul-Nya, maka perkara tersebut bukanlah agama sama sekali.” ( Jami’ul Ulum wal Hikam, hal. 77, Darul Hadits Al Qohiroh) Beliau rahimahullah juga mengatakan, “Secara tekstual (mantuq), hadits ini menunjukkan bahwa setiap amal yang tidak ada tuntunan dari syari’at maka amalan tersebut tertolak. Secara inplisit (mafhum), hadits ini menunjukkan bahwa setiap amal yang ada tuntunan dari syari’at maka amalan tersebut tidak tertolak.

Jika suatu amalan keluar dari koriodor syari’at, maka amalan tersebut tertolak. Dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam ‘yang bukan ajaran kami’ mengisyaratkan bahwa setiap amal yang dilakukan hendaknya berada dalam koridor syari’at. Oleh karena itu, syari’atlah yang nantinya menjadi hakim bagi setiap amalan apakah amalan tersebut diperintahkan atau dilarang. Jadi, apabila seseorang melakukan suatu amalan yang masih berada dalam koridor syari’at dan mencocokinya, amalan tersebutlah yang diterima. Sebaliknya, apabila seseorang melakukan suatu amalan keluar dari ketentuan syari’at, maka amalan tersebut tertolak. ( Jami’ul Ulum wal Hikam, hal.

77-78) Jadi, ingatlah wahai saudaraku. Sebuah amalan dapat diterima jika memenuhi dua syarat ini yaitu harus ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jika salah satu dari dua syarat ini tidak ada, maka amalan tersebut tertolak. PENGERTIAN BID’AH [Definisi Secara Bahasa] Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. (Lihat Al Mu’jam Al Wasith, 1/91, Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah-Asy Syamilah) Hal ini sebagaimana dapat dilihat dalam firman Allah Ta’ala, بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ “Allah Pencipta langit dan bumi.” (QS. Al Baqarah [2]: 117, Al An’am [6]: 101), maksudnya adalah mencipta (membuat) tanpa ada contoh sebelumnya.

Juga firman-Nya, قُلْ مَا كُنْتُ بِدْعًا مِنَ الرُّسُلِ “Katakanlah: ‘Aku bukanlah yang membuat bid’ah di antara rasul-rasul’.” (QS. Al Ahqaf [46]: 9), maksudnya aku bukanlah Rasul pertama yang diutus ke dunia ini. (Lihat Lisanul ‘Arob, 8/6, Barnamej Al Muhadits Al Majaniy-Asy Syamilah) [Definisi Secara Istilah] Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam Al I’tishom. Beliau mengatakan bahwa bid’ah adalah: عِبَارَةٌ عَنْ طَرِيْقَةٍ فِي الدِّيْنِ مُخْتَرَعَةٍ تُضَاهِي الشَّرْعِيَّةَ يُقْصَدُ بِالسُّلُوْكِ عَلَيْهَا المُبَالَغَةُ فِي التَّعَبُدِ للهِ سُبْحَانَهُ Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala. Definisi di atas adalah untuk yang khusus ibadah dan tidak termasuk di dalamnya adat (tradisi). Adapun yang memasukkan adat (tradisi) dalam makna bid’ah, mereka mendefinisikan bahwa bid’ah adalah طَرِيْقَةٌ فِي الدِّيْنِ مُخْتَرَعَةٍ تُضَاهِي الشَّرْعِيَّةَ يُقْصَدُ بِالسُّلُوْكِ عَلَيْهَا مَا يُقْصَدُ بِالطَّرِيْقَةِ الشَّرْعِيَّةِ Suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) dan menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan ketika melakukan (adat tersebut) adalah sebagaimana niat ketika menjalani syari’at (yaitu untuk mendekatkan diri pada Allah).

( Al I’tishom, 1/26, Asy Syamilah) Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Beliau rahimahullah mengatakan, وَالْبِدْعَةُ: مَا خَالَفَتْ الْكِتَابَ وَالسُّنَّةَ أَوْ إجْمَاعَ سَلَفِ الْأُمَّةِ مِنْ الِاعْتِقَادَاتِ وَالْعِبَادَاتِ “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) dan ibadah yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) salaf.” ( Majmu’ Al Fatawa, 18/346, Asy Syamilah) Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru dalam masalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Al Fairuz Abadiy dalam Basho’iru Dzawit Tamyiz, 2/231, yang dinukil dari Ilmu Ushul Bida’, hal. 26, Dar Ar Royah) Sebenarnya terjadi perselisihan dalam definisi bid’ah secara istilah.

Ada yang memakai definisi bid’ah sebagai lawan dari sunnah (ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), sebagaimana yang dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Asy Syatibi, Ibnu Hajar Al Atsqolani, Ibnu Hajar Al Haitami, Ibnu Rojab Al Hambali dan Az Zarkasi. Sedangkan pendapat kedua mendefinisikan bid’ah secara umum, mencakup segala sesuatu yang diada-adakan setelah masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam baik yang terpuji dan tercela. Pendapat kedua ini dipilih oleh Imam Asy Syafi’i, Al ‘Izz bin Abdus Salam, Al Ghozali, Al Qorofi dan Ibnul Atsir. Pendapat yang lebih kuat dari dua kubu ini adalah pendapat pertama karena itulah yang mendekati kebenaran berdasarkan keumuman dalil yang melarang bid’ah. Dan penjelasan ini akan lebih diperjelas dalam penjelasan selanjutnya. (Lihat argumen masing-masing pihak dalam Al Bida’ Al Hawliyah, Abdullah At Tuwaijiri, www.islamspirit.com) Inilah sedikit muqodimah mengenai definisi bid’ah dan berikut kita akan menyimak beberapa kerancuan seputar bid’ah.

Pada awalnya kita akan melewati pembahasan ‘apakah setiap bid’ah itu sesat?’. Semoga kita selalu mendapat taufik Allah. *** Disusun oleh: Muhammad Abduh Tuasikal, S.T. Dimuroja’ah oleh: Ustadz Aris Munandar Artikel Dukung pendidikan Islam yang berdasarkan Al Qur'an dan As Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shalih dengan mendukung pembangunan SDIT YaaBunayya Yogyakarta.

Coments are closed
Scroll to top